Kamis, 25 November 2010

Jenis Obligasi

Obligasi ada bermacam-macam jenisnya berdasarkan pada kondisi atau kenyataan yang menyertainya, antara lain :

01. Obligasi berjangka vs Obligasi berseri, Obligasi berjangka jatuh temponya hanya sekali sedangkan obligasi berseri jatuh temponya berkali-kali atau cicilan.

02. Obligasi dijaminkan vs Obligasi tidak dijaminkan, Obligasi yang dijaminkan memberikan perlindungan kepada investor sedangkan Obligasi tidak dijaminkan tidak demikian.

03. Obligasi atas nama vs Obligasi atas unjuk, Obligasi atas nama mencantumkan pemegangnya pada catatan perusahaan penerbit sedangkan Obligasi atas unjuk menunjukkan kepada siapa saja pemegang obligasi tersebut.

04. Obligasi dengan bunga vs Obligasi tanpa bunga, Obligasi dengan bunga sesuai dengan namanya memberikan bunga kepada pemegangnya sedangkan Obligasi tanpa bunga tidak ada bunga sama sekali.

05. Obligasi sampah, Obligasi dengan resiko tinggi dan hasil yang tinggi pula.

06. Obligasi konversi, Obligasi yang memungkinkan untuk dikonversi dengan efek yang lain sesuai dengan kesepakatan atau ketentuan dalam obligasi tersebut.

07. Obligasi dapat ditarik, Obligasi yang sewaktu-waktu dapat ditarik kembali sebelum tanggal jatuh temponya.

KAMUS ISTILAH AKUNTANSI

Kita sebagai akuntan memang diwajibkan untuk memahami istilah2 inggris yang berkaitan dengan akuntansi, mungkin bagi Anda yang mahir dalam berbahasa inggris akan sangat mudah menghafalnya. Dewasa ini kalau kita tidak pandai berbahasa inggris, akan sulit sekali mendapatkan pekerjaan yang honornya besar. Kalau Anda bisa bekerja di suatu perusahaan asing, dan Anda menjadi salah satu karyawan akuntan keuangannya. Maka istilah2 akuntansi akan sangat berperan didalam pembuatan laporan keuangannya. Didalam diktat ini saya akan sedikit berbagi kepada Anda mengenai daftar istilah2 akuntansi. Sebagai berikut :
A
• ACCOUNT = Perkiraan
• ACCOUNT RECEIVABLE = Piutang Dagang
• ACCOUNT FROM = Bentuk Perkiraan
• ACCOUNT NOT CURRENT = Pos-pos yang tidak lancar
• ACCOUNT PAYABLE = Hutang Lancar
• ACCOUNT PAYABLE LEDGER= Buku besar hutang
• ACCOUNT RECEIVABLE STATEMENT= Dartar piutang usaha
• Account Payable Subsidiary Ledger = Buku tambahan piutang
• ACCOUNTANT = Akuntan
• ACCOUNTANT FEE EXPENSE = Biaya akuntan
• ACCOUNTANT PUBLIC = Akuntan publik
• ACCOUNTING = Akuntasi
• ACCOUNTING ASSUMPTION = Asumsi akuntansi
• ACCOUNTING CYCLE = Sirklus akuntansi
• ACCOUNTING DATA = Data akuntansi
• ACCOUNTING DEPARTMENT = Departemen akuntansi
• ACCOUNTING EQUATION = Persaman akuntansi
• ACCOUNTING INCOME = Laba akuntansi
• ACCOUNTING INFORMATION = Informasi akuntansi
• ACCOUNTING INSTRUCTION = Intruksi akuntansi
• ACCOUNTING MANAGEMENT = Manajement akuntansi
• ACCOUNTING METHOD = Metode akuntansi
• ACCOUNTING PERIOD = Periode akuntansi
• ACCOUNTING PRINCIPLE = Akuntansi dasar
• ACCOUNTING PROCEDURE = Prosedur akuntansi
• ACCOUNTING RESPONSIBILITY = Akuntansi pertanggung jawaban
• ACCOUNTING SYSTEM = Sistem akuntansi
• ACCOUNTS INTER COMPANY = Rekening antar perusahan
• ACCRUED EXPENSE = Biaya yang akan di bayar
• ACCRUED EXPENSE PAYABLE = Beban terhutang
• ACCRUED PAYROLL PAYABLE = Utang gaji
• ACCRUED INTERS PAYABLE = Bunga terhutang
• ACCRUED REVENUE = Pendapatan yang akan diterima
• ACCRUED TAX PAYABLE = Hutang pajak
• ACCRUED WAGES PAYABLE = Upah terhutang
• ACCUMULATED DEPLETION = Akumulasi deplesi
• ACCUMULATED DEPRECIATION = Akumulasi penyusutan
• ACTUAL AMOUNT = Jumlah sesungguhnya
• ACTUAL COST ( arti islilahnya ) Biaya sesungguhnya
• ACTUAL FACTORY OVERHEAD = Beban overhead sesungguhnya
• ACTUAL LIABILITY=Hutang nyata
• ACTUAL PRICE= Harga sesungguhnya
• ACTUAL QUANTITY = Kwalitas sesungguhnya
• ADJUSTED BALANCE = Saldo setelah penyesuaian
• ADJUSTED TRIAL BALANCE = Neraca saldo penyesuaian
• ADJUSTING ENTRIES = Ayat jurnal penyesuaian
• ADDITIONAL COST ( istilahnya ) Biaya tambahan
• ADVANCE FROM CUSTOMER = Uang muka langganan
• ADVANCE ACCOUNTING = Akuntansi lanjutan
• ADVERTISING EXPENSE = Biaya iklan
• ADVERSE OPINION = Pendapatan tidak wajar
• Allowance for inventory decline to market = Cadangan penurunan nilai persediaan
• ALLOWANCE METHOD ( artinya ) Metode cadangan
• ALLOWANCE ACCOUNT = Perkiraan cadangan
• ALLOWANCE FOR BAD DEBT = Cadangan piutang tak tertagih
• ALLOWANCE FOR DOUBT FULL ACCOUNT = Cadangan pitang ragu-ragu
• ALLOWANCE FOR OVERVALUATION OF BRANCH MERCHANDISE = Cadangan kenaikan harga barang cabang
• AMORTIZATION = Penyusutan atas harta tak berwujud
• APPLIED FACTORY OVERHEAD COST = Biaya overhead yang dibebankan
• ANNUAL REPORT ( istilah ) Laporan tahunan
• ASSET ( istilah ) Harta
• ASSET APPROACH = Pendekatan aktifa
• ASSET ACCOUNT = Perkiranan harta
• AUDIT FEE = Pendapatan audit
• ASSUME = Asumsi
• AUDIT EXPENSE = Biaya audit
• AUDIT PROGRAMME = Program pemeriksaan
• AUDIT PROCESS = Proses pemeriksaan
• AUDIT PLANNING = Rencana pereiksaan
• AUDITOR ( islilahnya ) Pemerikasa keuangan
• AUDITING = Pemeriksaan keuangan
• AVERAGE METHOD = Metode rata-rata

B
• BALANCE SHEET ( arti istilahnya ) Neraca
• BALANCE PER BANK = Saldo menurut bank
• BALANCE PER BOOK = Saldo menurut buku
• BALANCE SHEET ACCOUNT = Perkiraan neraca
• BALANCE AMOUNT = keseimbangan jumlah
• BANK PAYABLE = Hutang bank
• BALANCE BEFORE LIQUIDATION = Saldo sebelum likuidasi
• BANK RECONCILIATION = Reconsiliasi bank
• BANK SERVICE CHARGE = Bedan administrasi bank
• BANK STATEMENT = Rekening koran
• BIN CARD ( artinya ) Kartu gudang
• BASIC FINANCIAL STATEMENT = Laporan keuangan pokok
• BEGINNING BALANCE = Saldo awal
• BETTERMENT = Perbaikan
• BOOK VALUE = Nilai buku
• BOOK VALUE OF ASSET = Nilai buku aktifa
• BOOK VALUE PER SHARE = Nilai buku per saham
• BRANCH ( istilah akuntansi ) Cabang
• BRANCH MERCHANDISE = Barang dagangan cabang
• BRANCH PROFIT = Keuntungan cabang
• BREAK EVENT = Pulang pokok
• BREAK EVEN PIONT = Titik pulang pokok
• BREAK EVEN SALES = Penjualan pulang pokok
• BUDGET ( arti istilahnya ) Anggaran
• BUDGET VARIANCE = Selisih anggaran
• BUDGET FLEXIBLE = Anggaran flexsibel
• BUDGET FIXED = Anggaran tetap
• BUDGET CYCLE = Siklus Anggaran
• BUDGET BALANCE SHEET = Anggaran neraca
• BY PRODUCT = Produksi sampingan
• BUILDING ( istilahnya ) Gedung
• BUSINESS ENTITY = Kesatuan usaha

C
• CAPITAL ( info intilah ) Modal
• CAPITAL STATEMENT = Laporan perubahan modal
• CAPITAL STOCK = Modal saham
• CASH = Kas
• CASH BUDGET = Anggaran kas
• CASH COUNT = Perhitungan kas
• CASH DISBURSEMENT JOURNAL = Jurnal pengeluaran kas
• CASH DISCOUNT = Potongan yang diberikan atas pembayaran tunai
• CASH FLOW ( info intilahnya ) Alur kas
• CASH FLOW CYCLE = Siklus alur kas
• CASH IN BANK = Kas dalam bank/kas di bank
• CASH ON HAND = Kas di tangan
• CASH IN TRANSIT = Kas dalam perjalanan
• CASH PAYMENT JOURNAL = Buku kas pengeluaran
• CASH RECEIPT JOURNAL = Buku kas penerimaan
• CASH SALES = Penjualan tunai
• CLOSING ENTRIES = Ayat jurnal penutup
• COST = Biaya
• COST ACCOUNTING = Akuntansi biaya
• COST OF GOODS AVAIBLE FOR SALES = Harga pokok barang tersedia untuk dijual
• COST OF GOODS MANUFACTURED = Harga pokok produksi
• COST OF GOODS SOLD = Harga pokok barang yang di jual (Harga Pokok Penjualan)
• CURRENCY = Mata uang
• CURRENCY ASSET = Harta lancar
• CURRENCY LIABILITIES = Hutang jangka pendek

D
• DEBIT NOTE = Nota debet
• DEBIT BALANCE = saldo debet
• DEDUCTION = Pengurangan
• DEFECTIVE GOODS = Produk rusak
• DEFERRED GROS PROFIT ON REALIZATION = Laba kotar yang belum direalisasikan
• DELIVERY EXPENSE = Biaya pengankutan
• DEPOSIT SLIP = Bukti setoran
• DEPRECIATION = Penyusutan
• DEPRECIATION EXPENSE = Biaya penusutan
• DETERMINING DEPRECIATION = Penetapan penyusutan
• DIRECT COSTING = Penetapan biaya langsung
• DIRECT DEPARTMENT OVERHEAD EXPENSE = Beban/biaya overhead departemen lansung
• DIRECT EXPENSE = Biaya langsung
• DIRECT LABOR COST BUTGET = Biaya anggaran buruh langsung
• DIRECT TAXES = Pajak langsung
• DIRECT WRITE OFF = Penghapusan langsung
• DISCOUNT = Potngan ( harga )
• DISSOLUTION = Pembubaran
• DIVIDEND STOCK = Deviden saham
• DOUBLE ENTRY SYSTEM = Sistem pembukuan berpasangan
• DRAFT ( info ) = Wesel
• DUE DATE = Tanggal jatuh tempo

E
• EARNED = Pendapatan
• EARNING AFTER INTEREST AND TAXES = Pendapatan sesudah bunga dan pajak
• EARNING AFTER TAX = Pendapatan sesudah pajak
• ECONOMIC LIFE = Umur ekomoni
• ECONOMIC ORDER QUANTITY = Jumlah pembelian optimal
• EMERGENCY WORKING CAPITAL = Modal kerja darurat
• EMPLOYEE EARNING STATEMENT = Laporan gaji karyawan
• END OF MONTH TRIAL BALANCE = Daftar saldo akhir bulan
• ENDING BALANCE = Saldo akhir
• ENDING INVENTORY = Persediaan akhir
• ENTERTAIMENT EXPENSE = Biaya entertain
• ENTRY = Ayat
• EQUIPMENT = Peralatan
• EQUITIES = Kekayaan
• EQUITY IH INCOME OF SUBSIDIARY COMPANY = Laba atas anak perusahaan
• ESTIMATE VALUE = Nilai taksir
• ESTIMATED GROSS PROVIT = Taksiran laba kotor
• EVIDENCE = Bukti-bukti
• EXCEPT = Pengecualian
• EXCESS OF COST OVER BOOK VALUE OF SUBSIDIARY INTEREST = Selisih lebih harga pokok di atas nilai buku
• EXCESS VALUE = Nilai lebih
• EXCHANGE RATE = Nilai tukar
• EXPECTED ACTUAL CAPACITY = Kapasitas yang sesungguhnya di harapkan
• EXPECTED RATE OF RETURN = Tingkat pengembalian yang diinginkan
• EXPIRED = Kadarluasa
• EXPENSE = Biaya
• EXTERNAL AUDIT = Pemeriksaan ekternal
• EXTRA ORDINARY GAIN = pembelajan yang luar biasa
• EXTRA ORDINARY LOSS = Kerugian yang luar biasa
• EXTRA ORDINARY REPAIRS = Perbaikan luar biasa
• EXTRA ORDINARY RETIREMENT = Penarikan aktiva sebab luar biasa

F
• Fiscal Year = Tahun pajak
• Fixed asset subsidiary ledge = Buku tambahan harta tetap
• Fixed asset turnover = Perputaran harta tetap
• Fixed capital asset = Modal kerja tetap
• Fixed cast = Biaya tetap
• Fixed efficency variance = Penyimpangan effisiensi yang tetap
• Fixed factory overhead = Overhead pabrik yang tetap
• Flexible budget = Anggaran yang berubah-ubah
• Floor = Batasan bawah
• Flow of cost = Aliran biaya
• Flow of document = Peredaran dokumen
• Flow of funds = Aliran dana
• Flow of work = Peredaran kerja
• Flowchart = Daftar aliran
• Fluctualing method = Metode fluktuasi
• Fluctuating fund = Dana berubah-ubah
• Foot note = Catatan kaki
• Forecast balance sheet = Ramalan neraca
• Forecast income statement = Taksiran rugi laba
• Form = Formulir
• Four collumn ccount = Jurnal empat kolom
• Fraud = kecurangan
• Freight in = Ongkos angkut pembelian
• Freight on material purchasas = Beban angkut pembelian bahan
• Freight out = Ongkos angkut penjualan
• Funds = Dana
• Funds statement = Laporan sumber dan pengunan dana
• Furniture & fixture = Peralatan
• Fusion = Penggabungan

G
• General Accounting = Aukuntansi Umum
• General Ledger = Buku besar
• General Journal = Jurnal umum
• General And Administrative Expense = Biaya umum dan administrasi
• General Examination = Pemeriksaan umum
• General Assigment = Penegasan umum
• Government financial = Keuangan penerintah
• Government accunting = Akuntansi pemerintah
• Gross Method = Metode Kotor
• Gross loss = Rugi kotor
• Gross Profit Laba kotor
• Gross Profit Analysist = Analisa laba kotor
• Gross provfi metho = Metode laba kotor
• Gross Profit on sales = Laba kotor atas penjualan
• Gross Working Capital = modal kerja kotor
• Group Code = Kode kelompok
• Go Publik Compony = Perusahan yang menjual saham ke masyarakat

H
• Heating and lighting expense = Biaya pemanasan dan penerangan
• Hidden Reserves = Cadangan rahasia
• Historical cost Accounting = Harga perolehan historis
• Historical cost = Biaya Historis
• Home office = kantor pusat
• Horizon Analyst = Analisa mendatar
• Human Resource Accounting = Akuntansi sumber daya manusia

I
• Income = laba
• Income After Tax = Laba sesudah pajak
• Income From Joint Venture = Laba usaha patungan
• Income From Operation = Laba usaha
• Income Sharing Agreement = Persetujuan penbagian laba
• Income Statement = Laporan rugi laba
• Income Statement Account = Pendekatan laba rugi
• Income Summary = iktiar rugi laba
• Incremental cost = Biaya tambahan
• Independent Auditor Report = Laporan pemeriksaan bebas
• Indirect Expense = Biaya tak langsung
• Indirect Departemental Expense = Biaya departemen tak langung
• Indirect factory cost = Biaya pabrik tak langsung
• Indirect Labor = Tenaga kerja tak langsung
• Inderect Material = Bahan baku tak langsung
• Indirect Operatiing Expense = Biaya usaha tak langsung
• Individual Priprietorship = perusahan perorangan
• Inflation = Inflansi
• Information = informasi
• Information System = Sistem informasi
• Initial Inventory = Persediaan awal
• Initial Audit = Pemeriksaan awal/pertama kali
• Input Tax = Pajak masukan
• Installation Cost = Biaya instalasi atau pemasangan
• Installment = Angguran atau cicilan
• Installment Contract Receivable = Piutang penjualan cicilan
• Installment Method = Metode cicilan
• Installment Payable = Hutang cicilan
• Installment Term Debt = Utang jangka menengah
• Insurance Expense General = Biaya asuransi unum
• Insurance expense selling = Biaya asuransi penjualan
• Intagible Asset = Aktiva tak berwujud
• Intangible Fixed Assets = Aktiva tetap tak berwujud
• Intercompany Loans = Pinjaman antar perusahan
• Interest = Bunga
• Interest Baering Note = Wesel berbunga
• Interest Expense = Biaya bunga
• Interest Factor = Faktor bunga
• Interest Income = Pendapatan bunga
• Interest ayable = Hutang bunga
• Interest Receivable = Piutang bunga
• Interim Statement = Laporan sementara
• Internal Audit = Pemeriksan Intern
• Internal Auditor = Pemeriksan internal
• Internal Control = Pengawasan internal
• Internal Control Questioary = Pertanyaan pengendalian Intern
• Internal Finacing = Pembiayan internal
• Inventory = Persediaan
• Inventory Balance = Saldo Persedian
• Inventory of Material = Persediaan Bahan Mentah
• Inventory Trun Over = Perputaran persediaan
• Inventory Valuation = Penilaian Persediaan
• Invesment In Fund = Investasi dalam dana
• Invesment In Bond = Investasi dalam obligasi
• Invesment In Joint Venture = Investasi dalam usaha patungan
• Invesment In Land = Investasi dalam bentuk tanah
• Invesment In life Insurance = Investasi dalam bentuk asuransi jiwa
• Invesment In Stock = Investasi saham
• Investor = Orang yang menanamkan modal
• Invoice = Faktur

J
• Job order cost = Biaya pesanan
• Job order cost sheet = Kartu biaya pesanan
• Job order cost system = Sistem biaya pesanan
• Job time ticket = Kartu jam kerja
• Joint cost = Biaya gabungan
• Joint cost of capital = Biaya penggunan modal bersama
• Joint product = Produksi gabungan
• Joint venture = Usaha patungan
• Joint venture books = buku-buku usaha patungan
• Journal = Buku harian
• Journal entry = Ayat-ayat jurnal
• Journalizing = menjurnal/ penjurnalan
• Judgment sample = Sampel pertimbangan

L
• Labor = Tenaga kerja
• Labor budget = Anggaran tenaga kerja
• Labor cost = biaya tenaga kerja
• Labor cost control = pengendalian biaya tenaga kerja
• Labor cost report = Laporan biaya tenaga kerja
• Labor efficiency ratio = Rasio effiensi tenaga kerja
• Labor efficiency stasndar = Standar effisinsi tenaga kerja
• Labor efficiency Variance = Selisih effiensi upah
• Labor Fringe benefit = Pendapatan yang diterima tenaga kerja
• Labor performance report = Laporan pelaksanan kerja
• labor rate variance = Penyimpangan tarif tenaga kerja
• Land = Tanah
• Land right = Hak atas tanah
• Last in first out ( LIFO ) = Masuk pertamakeluar pertama
• Lease = Sewa
• Lease agreement = Kontrak sewa guna
• Leaseing = Sewa guna
• Ledger = Buku besar
• Legal capital = Modal resmi
• Lessee = Pihak yang menyewakan guna barang
• Lessor = Pihak yang menyewa guna barang
• letter of comments = Surat komentar
• Letter of transmettal = Surat penyerangan
• Liabilities = Kewajiban
• Limited liabilty = Tanggung jawab terbatas
• Liquidating deviden = Deviden likiudasi
• liquidity = Kemampunan bayar hutang jangka pendek
• Long from report = Laporan akuntansi betuk panjang
• Long run proof = Pengecekan jangka panjang
• Long term debets = Utang jangka panjang
• long term debet to equity ratio = Rasio utang jangka panjang terhadap modal sendiri
• Long term investment = Investasi jangka panjang
• Long term liabilities = Hutang jangka panjang
• Loss = rugi
• loss from operation = Rugi usaha
• Loss on realization = Realisasi kerugian
• Loss on reduction of inventory = Rugi penurunan nilai persdiaan
• Loss on repossession = Rugi penarikan kembali
• loss on sale of invesment = Rugi penjualan investasi
• Loss on trade in = Rugi pertukaran
• Loss unit = Unit yang hilang
• Lower cost or market = Harga beli atau harga pasar yang lebih rendah
• Lumsump purchase = Pembelian secara bulat

M
• Machine = Mesin
• Maintenance Cost = Biaya pemeliharana
• Maintenance Departement Butget = Anggaran departeman pemeliharan
• Maintenance Expense = Biaya pemeliharan
• Management Accounting = Akuntansi manjemen
• Management Advisory Service = Pelayanan Konsultasi perusahan
• Management Audit = Pemeriksaan manajemen
• Management By Exception = Manjemen dengan pengecualian
• Manufacturer = Pabrikan
• Manufacturing Company = Perusahan pabrikan
• Manufacturing Cost = Biaya pabrikasi
• Manufacturing Overhead = Overhead pabrik
• Markdown cancellation = Pembatalan penurunan harga
• Market Rate = Harga pasar
• market Value = Harga pasar
• Market Value At Split Off = Harga jual pada titik pisah
• Market Value Of Rights = Harga jual hak beli saham
• Market Value Of Stock Ex Right = Harga pasar saham tampa hak beli saham
• Marketable securities = surat berharga
• Marketing = Pemasaran
• Marketing Department = Departemen pemasaran
• Marketing Expense = Biaya pemasaran
• Markup Cancellation = Pembatalan kenaikan harga
• Matching Cost With revenue = Penetapan pendapatan dan biaya
• Material = Bahan baku
• Material Account = Perkiraan bahan baku
• Material in Control = pengendalian bahan baku
• Material in Process = Bahan baku dalam proses
• Material ledger = Buku besar bahan baku
• Material Ledger Card = Kartu bahan baku
• Material Mix Variance = Selisih komposisi bahan
• Material Price variance = Penyimpangan harga bahan baku
• Material Usage prince Variance = Sesilsih harga pemakainan bahan
• Material Yield Variance = Selisih hasil bahan
• Material Requisition = Permintaan bahan baku
• Medical Expense = Biaya pengobatan
• Merchandise Inventory = Persediaan barang dagangan
• Merchandise Inventory Turnover = Perputaran persedian barang dagangan
• Merchandise Shipment on Consigment = Pengiriman barang konsinyasi
• Merchandise Company = Perusahan Dagang
• Mixed Account = Rekening campuran
• Mixed Opinion = Pendapat Campuran
• Mortgage Bond = Obligasi Hipotik
• Mortgage Payable = Hutang hipotik
• Moving Average = Rata rata bergerak

N
• National Association of Accounting = Asosiasi akuntan nasional
• Natural Bussiness year = Tahun bisnis alami
• Negative Assurance = Jaminan negatif
• Net Asset = Aktifa bersih
• Net earning =Pendapatan bersih
• Net Income = Keuntungan bersih
• Net Income After Tax = Keuntungan bersih setelah pajak
• Net Loss = Kerugian bersih
• Net Method = Metode Bersih
• Net Profit = Laba bersih
• Net Purchase = Pembelian bersih
• Net Realizable Value = Nilai bersih yang dapat direalisasikan
• Net Sales = Penjualan bersih
• Net Worth = Kekayan bersih
• Nominal Accounts = Perkiraan nominal
• Nominal Value = Nilai nominal
• Normal Balance= istilah = Saldo normal
• Not Sufficient Fund = Dana tidak mencukupi
• Note Payable = Wesel bayar
• Note Receivable = Wesel tagih
• Note of Financial Statement = Catatan atas laporan keuangan
• Notice of Employment = Surat perjanjian kerja.

O
• Observation of Inventory = Pengamatan persediaan
• Observation Of Inventory Taking = Pengamatan perhitungan persediaan
• Occupancy Cost = Biaya pendiaman atau penetapan
• Office Equipment = Peralatan kantor
• Office Salaries Expense = Biaya gaji bagian kantor
• Office Supplies = perlengkapan kantor
• Office Supplies Expense = Biaya perlengkapan kantor
• One Time Voucher procedure = Prosedur pembuatan voucher sekaligus
• One Write System = Sistem sekali tulis
• Open Item Statement = surat pernyatan elemen-elemen terbuka
• Operating Assets = Akifa atau modal oprasi
• Operating Expense = Biaya usaha
• Operating Sales Budget = Anggaran operasional penjualan
• Operating Transaction = Transaksi operasional
• Opinion = Pendapat
• Opportunity Cost = Biaya kesempataan
• Ordering Cost = Biaya Pesanan
• Ordinary Repair = Reperasi luar biasa
• Organization Chart = Stuktur Ogranisasi
• Other General Expense = Biaya umum lainya
• Other Longterm Liabilities = Hutang jangka panjang lainnya
• Out Of Pocket Cost = Biaya kantong sendiri
• Out Tax = Pajak keluaran
• Outlay = Pengeluaran
• Outstanding check = Cek beredar
• Out standing Stock = Saham yang beredar
• Over Time = Lembur
• Over All Cost Of Capital = Biaya penggunan modal Rata-rata
• Over Applied Factory Overhead = Kelebihan aplikasi overhead pabrik
• Over draft = Kelebihan penarikan
• Over Stated = Terlalu tinggi
• Owners Equity = Modal pemilik
• Onnership Right = Hak pemilik perusahan.

P
• Partner in Charge = Partner utama
• Partnership =Persekutuan
• Payable = Hutang
• Payable to Defaulting Sub souder = Hutang kepada pemesanan saham
• Payment = pembayaran
• Percentage Depletion = Deplesi persentase
• Perferred St0ck holder = Pemegang saham istimewa
• Performence Report = Laporan pelaksanaan
• Premium =Agio
• Premium of Prepered Stock = agio Saham preferen
• Premium on Bonds Payable = Agio olbigasi
• Premium on stock = Agoi saham
• Prepaid Advertising = Iklan dibayar dimuka
• Prepaid expense = Biaya dibayar dimuka
• Prepaid Insurance = Asuransi dibayar dimuka
• prepaid Transportation = Transportation sewa dibayar dimuka
• Prepayment = pembayaran dimuka
• Price Index = Indek harga
• Primary working capital = Modal kerja perimer
• Process Cost = Biaya proses
• Profssional Fess = pendapatan profesional
• Profit = laba
• Proforma = Proyeksi
• Progress Billing to Costomer = harga kontrak yang difakturkan
• Property = Kekayan
• Property Tax = Pajak keayaan
• Purchase = pembelian
• Purchase Discount = Potongan pembelian
• Purchase Invoice = Faktur pembelian
• Purchase journal = Buku harian pembelian
• Purchase Method = Metode pembelian
• Purchase order =Pesanan pembelian
• Purchase Requistion = Permintaan pembelian

Q
• Qualified Opinion = Pendapat wajar tanpa syarat
• Quick Ratio = Ratio aktiva tunai

R
• R & D Cost = Biaya riset dan pengembangan
• Rate of Return = Tingkat pengembalian
• Rate of Return on Net Worth = Rentabilitas modal sendiri
• Ratio Analysist = analsa ratio
• Ratio of Plant Asset to Long term Liability = Perbandingan harga tetap dengan hutang jangka panjang.
• Raw Material = Bahan mentah
• Raw Material Investory = Persedianan bahan mentah
• Raw Material Price Variance = Penyimpangan harga bahan mentah
• Realized Gross profit On Installment Sales = Realiasai laba kotor
• Re Arrangement = penyusunan kembali
• Receivable = Piutang
• Receivable Collection Budget =Budget pengumpulan piutang
• Receivable Trun Over = Perputaran piutang
• Receivable Write Off = Penghapusan piutang
• Receiving Account = Laporan penerimaan barang
• Reciprocal Account = Perkiraan berlawanan
• Recovable From Insurance Companies = Piutang kepada asuransi
• Redemption of bound = Penghentian obligasi
• Redemption value = Nilai penarikan
• Refference = Petunjuk
• Registered Bonds = Daftar obligasi
• Related Partty transaction = Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan yang istimewa
• Reliability = Dapat dipercaya
• Rent Earned = Pendapatan sewa
• Rent Income = Pendapatan sewa
• Re Odrder Point = Titik pesanan kembali
• Repair And Maintenance Expense = Biaya perbaikan dan pemeliharan
• Repeat Audit = Pemeriksaan yang berulang
• Replacement Cost = Nilai ganti
• Report = Laporan
• Report Form = Formulir laporan
• Report Frorm Balance Sheet = Neraca bentuk laporan
• Representative Letter Client = Surat pernyatan pelayanan
• Required Rate of Return = Tingkat pengembalian yang di inginkan
• Resaerch and Development Budget Reserve = Anggaran riset dan pengembangan cadangan
• Residual Value = Nilai sisa
• Responsibility Accounting = Akuntansi pertanggung jawaban
• Responsibility Center = Pusat pertanggung jawaban
• Responsibility Reporting Restated = Laporan pertnggung jawaban disajikan kembali
• Restrition of Diveden = Pembatasan deviden
• Retail Lifo Inventory Method = Metode harga eceran
• Retail Merchandsing = barang dagangan dijual dengan eceran
• Retail Method = Metode eceran
• Retained Earning = Laba yang ditahan
• Retained Earning Statement = Laporan laba yang ditahan
• Retirement of Bonds = Penarikan obligasi
• Return On Invesment = Tingkat pengembalian Investasi
• Revaluation = Penerikan kembali
• Revennue = Pendapatan
• Revenue Center = Pusat penghasi laba
• Revenue Expenditure = Pengeluaran pendapatan
• Revenue Recognition = Pengakuan pendapatan
• Reversing Entries = Ayat jurnal pembalik
• Riel Material Invetory Turnover = Perputaran persediaan bahan baku.

S
• Sefety Stock = Persediaan bersih
• Safe Harbor Rule = Aturan perlindungan
• Saleries Allowance = Tunjangan gaji
• Salary Expense = Beban gaji
• Sale On Account = Penjualan kredit
• Sales = Penjualan
• Sales Budget = Anggran penjualan
• Sales Discount = Potongan penjualan
• Sales Invoice = Faktur penjualan
• Sales Journal = Buku harian penjualan
• Sales Mix Variance = Selesih komposisi
• Sales order = Order penjualan
• Sales Return = Retur penjualan
• Sales Salaries Expense = Biaya gaji bagian penjualan
• Sale Salaries Payable = Hutang gaji bagian penjualan
• Sales Tax = Pajak penjualan
• Salvage value = Nilai sisa
• Sample Risk = Resiko penarikan contoh
• Schedule Of Account Payable = Daftar hutang
• Schedule Of Account Receivable = Daftar piutang
• Schedule Of Factory overhead = Daftar overhead pabrik
• Scrap Value = Nilai barang sisa
• Seasonal Working Capital = Modal kerja musiman
• Secured Bond = Obligasi yang dijamin
• Selling Expense = Biaya penjualan
• Semifixed Cost = Biaya semi tetap
• Separable Cost = Biaya tambahan
• Separation Report = Laporan pemberhentian
• Service Firm = Perusahan Jasa
• Set Up Cost = Biaya Pesanan
• Share holder = Pemegang saham
• Shipment On Installment sales = Pengiriman barang cicilan
• Short Form Report = Laporan akuntansi bentuk pendek
• Shut Down Point = Titik penutupan usaha
• Significant = Penting cukup berarti
• Simple Average Of Cost = Metode rata-rata sederhana
• Single Bookkeeping = Tata buku tunggal
• Single entery System = Sistem Pembukuan tunggal
• Single step = Langkah tunggal
• Sinking Fund = Dana pelunasan / dana pembayaran
• Slush Fund = Dana taktis
• Social Benefit = Manfaat sosial
• Sole Proprietorship = Persahan perseorangan
• Sound Value = Nilai sehat
• Special Journal = Jurnal khusus
• Specified Order Of Closing =Metode urutan alokasi yang diatur
• Spoilage = Produksi cacat
• Spoiled Goods = Pruduk cacat
• Standar of Reporting = Norma pelaporan pemeriksaan
• Statement By Director = Surat pernyatanan langanan
• Statement Of Changes Financial Position = Laporan perubahan dalam posisi keuangan
• Statement Of Changes In Working Capital = Laporan perubahan modal kerja
• Statement Of Cost Of Goods Manufacture = Laporan harga pokok produksi
• Statement of Finantial Posisition = Laporan posisi keuangan
• Statement Of Owners Capital = Laporan perubahan modal
• Statement Of Retained Earning = Laporan laba yang ditahan
• Statement Of Source And Application Of Fund = Laporan sumber dan penggunaan dana
• Step Method = Metode alokasi bertahap
• Stock Outstanding = Pertukaran saham
• Stock Redemption Fund = Laba yang dibagikan dalam bentuk saham
• Stock Right = pemegang saham
• Stock Rigth Outstanding = Rapat pemegang saham
• Stock Convertion = Dana penarikan saham
• Stock Holder Meeting = Rapat pemegang saham
• Stock Subcription = Saham yang dipesan
• Stock Warrant = Surat hak beli saham
• Storage Cost = Biaya penyimpanan
• Store Salaries Expense = Beban gaji toko
• Straight Line Method = Metode garis lurus
• Subsidiary ledger = Buku tambah
• Sunk cost = Biaya tersembunyi
• Supplementary information S= Penjelasan tambahan
• Supplies = pelengkapan
• Supplies Expense = Biaya perlengkapan
• Surplus = Kelebihan
• Supporting Schedule = Daftar tambahan

T
• T Account = Perkiraan bentuk T
• Tangible Asset = Harta berwujud
• Tangible Fixed Asset = Aktiva tetap berwujud
• Tax Acoounting = Akuntansi perpajakan
• Tax Deduction = Pengurangan Pajak
• Tax Invoice = Faktur pajak
• Tax Return Statement = Surat pemberitahuan pajak
• Taxable Firm = Pengusaha kena pajak
• Taxable Income = Pendapatan kena pajak
• Taxes Expense = Biaya pajak
• Taxes Holiday = Pembebasan pajak
• Taxes payable = Hutang pajak
• Taxes Rate = Tarif pajak
• Taxes Return = Pajak yang dikembalikan
• Temporary Investment = Investasi sementara
• Temporary Proprietorship = Perkiraan pemilikan sementara
• Tender Offer = Penawaran dagang
• Term Compliance = UJi ketaatan
• The old & New Balance Proof = Pengecekan saldo awal dan akhir
• Theoritical Capacity = Kapasitas secara teoritis
• Three Variance Method = Metode tiga penyimpangan
• Tickmarks = Tanda pemeriksaan
• Time Value of Money = Nilai waktu dari pada uang
• Timing Diffrence = Perbedaan waktu
• To Compare = Membandingkan
• To Trace = Menelusuri
• Total Asset Turn Over = Perputaran total harta
• Total Asset To Debts Ratio = Ratio aktifa terhadap utang
• Tracks = Taksiran
• Trade Discounts = Potongan perdagangan
• Trande In = Tukar tambah
• Trade Mark = Merk Dagang
• Traveling Expense = Biaya perjalan
• Treasurer = Pejabat keuangan
• Treasury Bill = Surat hutang jangka panjang
• Treasury Departement = Departemen keuangan
• Trent Analyst = Analysa pengembangan dari waktu ke waktu
• Trial Balance = Neraca saldo
• Trouble Debt Restructuring = Penataan kembali utang yang macet
• Trust Fund = Dana perwakilan
• Turn Over = Perputaran
• Two bin System = Sistem dua bin
• Two collumn Account = Perkiraan dua kolom
• Two collumn Journal = Dua kolom jurnal
• Two Variance Method = Metode dua penyimpangan

U
• Unadjusted Trial Balance : Neraca percobaan yang belum disesuaikan
• Unearned Income : Sewa diterima dimuka
• Uncertainties : Ketidak pastian
• Uncollectible Account : Beban penghapusan puitang
• Uncollectible Account Receivable : Beban penghapusan piutang
• Under Applied Overhead : Overhead yang dibebankan terlalu rendah
• Unearned Revenue : Pendapatan diterima dimuka
• Unemployment Tax : Pajak pengurangan
• Unexpired : Belum kadaluwarsa
• Unfavorable Variance : Selisih merugikan
• Uniformity : Keseragaman
• Unissued Capital stock : Modal saham yang belum beredar
• Unit Cost : Harga perunit
• Unit Equivalent : Unit setara
• Unit Of Output Depreciation : Penyusutan dengan jumlah unut keluaran
• Unit Product Cost : Biaya unit produksi
• Unit Profit Graph : Grafik laba perunit
• Unit Still In Process : Unit dalam Proses
• Unlimited Liabilities : Kewajiban tak terbatas
• Unqualied Opinion : Pendapatan Wajar
• Unvoidable Cost : Biaya yang terhindarkan
• Useful Life : Masa Pengunaan

V
• Valuation Account : Perkiraan pernilaian
• Value : Nilai
• Value Added : Nilai tambah
• Value Added Tax : Pajak Pertambahan Nilai
• Value In Use : Nilai pengurangan
• Variable Cost : Biaya variabel
• Variable Cost Ratio : Rasio biaya Variabel
• Variable Efficiency Variance : Penyimpangan effisiensi biaya variabel
• Variance Analysist : Analisa selisih
• Variance Analysist Report : Laporan analisa penyimpangan
• Verability : Daya uji
• Vertical Analysist : Analisa Vertical
• Volume Variance : Penyimpangan dalam isi
• Vouching : Biaya upah
• Voucher Register : Pemeriksaan dokumen dasar
• Voucher : Dokumen
• Voluntary Contribution : Simpanan sukarela

W
• Working Capital : Modal kerja
• Working In Process : Barang dalam proses
• Working In Process Inventory : Persediaan barang dalam proses
• Wages Expense : Pemeriksaan dokumen dasar
• Wages Rate : Biaya upah
• Wages And Taxes Statement : Laporan upah dan pajak
• Working Paper For Consolidated Balance Sheet : Neraca lajur untuk neraca konsolidasi
• Weighted Average : Metode rata-rata terimbang
• Weighted Average Method : Metode rata-rata terimbang
• working sheet : Neraca Lajur
• Working Paper : Kertas kerja
• Write Off : Dihapuskan
• Write Off Method : Metode penghapusan

Y
• Yield = Metode penghapusan
• Yield Variance = Penyimpangan hasil

Z
• Zero Base Budgeting = Penganggaran atas dasar nol

AKTIVA LANCAR

Aktiva Lancar

Aktiva lancar merupakan suatu komponen dalam neraca yang tidak lain berisi harta perusahaan yang dapat diharapkan bisa dikonversikan menjadi uang kas dalam kurun kurang dari satu tahun atau satu siklus bisnis perusahaan. Perkiraan yang dapat dikategorikan sebagai aktiva lancar adalah:

- Kas atau ekuivalen kas yaitu terdiri dari uang kas di brankas perusahaan, rekening koran, deposito, dan lainnya.

- Surat berharga yaitu termasuk di sini investasi perusahaan dalam bentuk surat berharga seperti saham yang dapat diperjualbelikan seketika, surat pengakuan hutang, obligasi, dan lain-lain yang dapat diperjualbelikan.

- Piutang yaitu dimana suatu perusahaan mempunyai hak untuk menagih utangnya kepada pihak lain yang berhutang, piutang ini dapat direalisasikan menjadi kas jika sudah ada pembayaran atau menjual piutang kepada orang lain.

- Persediaan yaitu biasanya merupakan harta lancar yang diperkirakan dapat dikonversi menjadi kas lewat penjualan persediaan barang jadi. Persediaan bahan baku atau barang setengah jadi akan berubah menjadi kas lewat serangkaian produksi tambahan, yaitu barang jadi -> dijual -> Piutang/kas -> dibayar (jika piutang) -> Menjadi kas.

- Biaya dibayar dimuka maksudnya perkiraan ini diletakan sebagai aktiva lancar karena dianggap sebagai harta perusahaan yang diserahkan pada pihak lain dan dapat diambil seketika. Contohnya, perusahaan membayar sewa kantor untuk 3 tahun, pada saat neraca disusun sewa baru berjalan 5 bulan, maka biaya sewa 2,5 tahun adalah biaya dibayar dimuka.

- Aktiva lancar lainnya yaitu aktiva yang memiliki kriteria aktiva lancar namun jumlahnya sangat kecil.
Properti dan Perlengkapan

Maksud dari komponen atau kelompok aktiva ini adalah harta tetap perusahaan berupa mesin, rumah, kantor, gedung, alat-alat kantor. Untuk perlengkapan biasanya masuk kedalam aktiva lancar, karena biasanya perlengkapan masa usia gunanya kurang dari satu tahun. Untuk aktiva tetap sendiri usia gunanya adalah lebih dari satu tahun seperti mesin, gedung, tanah, dll. Dan perlu diingat bila aktiva tetap ini dimaksudkan untuk dijual kembali maka akan digolongkan kedalam kelompok aktiva lancar.

Aktiva tidak berwujud

Mendengar namanya saja sudah pasti aktiva ini tidak memiliki fisik alias tidak bisa dilihat, aktiva seperti ini memang ada seperti hak paten, hak royalti, atau hak lainnya.

Utang Lancar

Utang lancar adalah kelompok utang yang berisi tagihan yang harus dibayar oleh perusahaan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Dengan kata lain, bila perusahaan memiliki utang yang dicicil dalam jangka waktu 10 tahun maka cicilan yang akan jatuh tempo untuk tahun tersebut harus dikategorikan sebagai utang lancar.

- Utang jangka pendek -> Merupakan bagian dari utang jangka panjang yang jatuh tempo.

- Utang dagang -> Berupa utang pembelian bahan baku, bahan pembantu atau utang lain dalam rangka proses produksi dan jasa.

- Biaya yang dicadangkan -> Merupakan manfaat yang sudah dinikmati perusahaan naum belum ditagih oleh pihak lain, akan tetapi ketika ditagih maka harus dibayar segera. Misalnya, pemakaian listrik dan telepon yang baru akan ditagih pada bulan yang akan datang. Pada tanggal neraca disusun perkiraan penggunaan tersebut harus dibukukan sebagai biaya yangn dicadangkan.

- Utang pajak -> ini merupakan utang pajak kepada pemerintah yang harus dilunasi selama tahun berjalan.


Utang Jangka Panjang

Utang jangka panjang adalah utang perusahaan yang jatuh tempo bukan pada tahun berjalan. Porsi yang akan jatuh tempo pada tahun berjalan harus dipindahkan ke kelompok utang lancar.


Modal

Modal merupakan kelompok yang berisi klaim dari pemilik terhadap perusahaan. Biasanya pada urutan pertama sajikan saham pemilik. Berikutnya adalah agio saham (harga jual saham di atas harga nominal) atau additional paid in capital.

LAPORAN KEUANGAN

- Laba atau Rugi
Laba terjadi bila pendapatan lebih besar dari beban-beban yang terjadi, sebaliknya rugi terjadi bila pendapatan lebih kecil dari pada beban-beban yang terjadi.
Untuk perusaahaan jasa, meliputi pendapatan atau penghasilan, beban operasi, laba operasi, pendapatan lain-lain, beban lain-lain, laba bersih, pajak penghasilan, laba bersih setelah pajak.

Dalam laporan laba-rugi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
Pendapatan; hasil dari pemberian jasa yang diberikan kepad pelanggan yang merupakan mata usaha pokok dan normal perusahaan.
Misalnya; untuk perusahaan konsultan, maka pendapatannya berasal dari fee yang diberikan oleh pelanggan. Pendapatan salon kecantikan adalah ongkos yang pelayanan salon kepada pelanggannya, pendapatan rental komputer adalah sewa yang dibayar oleh pelanggan.
Beban operasi, semua beban yang dikeluarkan atau terjadi dalam hubungannya dengan aktifitas operasi perusahaan. Misalnya; beban telepon, beban listrik dan telepon, beban rapat, beban suplies, beban penyusutan dan sebaginya.
Laba operasi, merupakan selisih antara pendapatan dan beban operasi, sedangakan pendapatan dan beban lain-lain merupakan pendapatan diluar pendapatan pokok perusahaan, seperti pendapatan bunga. Beban lain-lain adalah beban yang tidak berkaitan dengan kegiatan operasi pokok perusahaan, seprti rugi penjualan aset tetap dan beban bunga.
Laba bersih sebelum pajak, merupakan hasil pengurangan labs operasi dengan pendapatan dan beban lain-lain di luar operasi dan laba bersih setelah pajak yaitu pendapatan bersih perusahaan baik yang berasal dari kegiatan operasional perusahaan maupun non operasional, setelah dikurangi pajak penghasilan.

2. LAPORAN NERACA (Balance Sheet)
Yaitu laporan keuangan yang menunjukkan posisi aset, kewajiban dan ekuitas pada periode tertentu. Data untuk menyusun laporan neraca diambil dari neraca lajur.
Isi neraca secara garis besar adalah sebagai berikut:
a. Kelompok Aset:
- Aset Lancar
- Investasi jangka panjang
- Aset tetap
- Aset yang tidak berwujud
- Aset lain-lain
b. Kelompok Kewajiban:
- Kewajiban lancar
- Kewajiban jangka panjang
- Kewajiban lain-lain
c. Kelompok Ekuitas:
- Modal saham
- Agio/disagio saham
- Cadangan-cadangan
- Saldo laba

Aset, adalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan dandiharapkan akan memberi manfaat di masa yang akan datang.
Aset terdiri dari:
- Aset Lancar (current assets)
Adalah uang tunai dan saldo rekening giro di bank serta kekayaan-kekayaan lain yang dapat diharapkan bisa dicairkan menjadi uang tunai atau rekening giro bank, atau dijual maupun dipakai habis dalam operasi perusahaan, dalam jangka pendek (satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan).
Yang termasuk aset lancar: Kas (saldo uang tunai pada tanggal neraca), Bank (saldo rekening giro di bank pada tanggal neraca), Surat berharga jangka pendek, Piutang, Persediaan (barang berwujud yang tersedia untuk dijual, di produksi atau masih dalam proses), Beban dibayar dimuka.
- Investasi jangka panjang (long-term investments)
Terdiri dari aset berjangka panjang (tidakuntuk dicairkan dalam waktu satu tahun atau kurang) yang diinvestasikan bukan untuk menunjang kegiatan operasi pokok perusahaan.
Misalnya: penyertaan pada perusahaan dalam bentuk saham, obligasi atau surat berharga, dana untuk tujuan-tujuan khusus (dana untuk pelunasan hutang jangka panjang), tanah yang dipakai untuk lokasi usaha.
- Aset Tetap (Fixed assets)
Aset berwujud yang digunakanuntuk operasi normal perushaan, mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau satu siklus operasi normal dan tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai barang dagangan.
Misalnya: tanah untuk lokasi baru, gedung, mesin-mesin dan peralatan produksi, peralatan kantor, kendaraan.
- Aset Tak Berwujud (Intangible assets)
Terdiri hak-hak istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan dalam memperoleh pendapatan, Misal: hak paten, hak cipta, franchise, merk dagang atau logo dan goodwill.
- Aset lain-lain (Other assets)
Untuk menampung aset yang tidak bisa digolongkan sebagai aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan aset tetap tak berwujud. Misalnya; mesin yang tidak dipakai dalam operasi.

Kewajiban dapat digolongkan menjadi:
- Kewajiban lancar (current liabilities)
Kewajiban lancara meliputi kewajiban yang harus diselesaikan dalam jangka pendek atau jangka satu tahun atau jangka satu siklus operasi normal perusahaan.
Misalnya: hutang usaha, beban yang harus masih dibayar, pendapatan yang diterima dimuka, utang pajak, utang bunga.
- Kewajiban jangka panjang (long-term debts)
Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang jatuh temponya melebihi satu periode akuntansi atau lebih dari satu tahun.
Misalnya: utang hipotik, utang obligasi
- Kewajiban lain-lain (other liabilities)
Adalah kewajiban yang tidak bisa digolongkan ke kewajiban lancara dan kewajiban jangka panjang.

Ekuitas
Menunjukkan hak milik para pemilik aset perusahaan yang diukur atau ditentukan besarnya dengan menghitung selisih antara aset dan kewajiban.
Jenis ekuitas berdasarkan bentuk perusahaan.:
- modal pemilikPerusahaan perorangan
- modal sekutuPerusahaan persekutuan
- modal sahamPerusahaan perseroan

3. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Yaitu laporan keuangan yang menunjukkan perubahan ekuitas selama satu periode. Laporan ekuitas terdiri dari saldo awal modal pada neraca saldo setelah disesuaikan ditambah laba bersih selama satu periode dikurangi dengan pengambilan prive.
Komponen laporan perubahan ekuitas adalah:
a. Modal awal
Diperoleh dari investasi awal ataupun penambahan investasi.
b. Laba atau Rugi
Laba perusahaan akan menambah modal perusahaan, sedangkan rugi akan mengurangi modal perusahaan.
c. Penarikan (prive)
Apabila sebagian laba diambil oleh pemilik untuk kepentingannya sendiri diluar kepentingan perusahaan, maka kejadian ini akan mngurangi modal pemilik.
Jika perusahaan perseorangan atau firma maka penarikan disebut prive dan jika berbentuk perseroan (PT) disebut deviden.
Apabila laba lebih besar dari pada penarikan maka akan ada kenaikan modal, sebaliknya jika laba lebih kecil dari penarikan maka akan terjadi penurunan modal.
d. Modal akhir
Modal akhir adalah saldo modal awal ditambah laba rugi dikurangi penarikan.

4. LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas menunjukkan sumber dan penggunaan kas selama satu periode sehingga saldo kas nampak seperti di neraca, laporan arus kas membutuhkan data/informasi dari neraca periode sebelumnya dan periode yang bersangkutan dan laporan laba rugi pada periode yang bersangkutan.

KODE BUKU PEMBANTU

Buku pembantu merupakan kumpulan kumpulan rekening-rekening yang merupakan rincian dari suatu rekening dalam buku besar.
Untuk mempermudah pembukuan, rekening-rkening buku pembantu akan diberi kode.
Pada umumnya kode untuk rekening bukupembantu diletakkan di belakang angka kode rekening buku besarnya.
Kode buku pembantu ini dapat di buat dengan cara yang sama untuk kode blok maupun untuk kode kelompok.

Misalnya, buku pembantu rekening Biaya Produksi Tidak Langsung Departemen Produksi adalah sbb:

Upah Tidak Langsung No. Kode
Pengawas 01
Inspeksi 02
Idle Time 03
Perbaikan Produk 04
Lembur 05
Bahan Penolong
Bahan – A 06
Bahan – B 07
Bahan – C 08
Biaya Produk Lain No. Kode
Bahan bakar 09
Suplies 10
Listrik 11
PPh Karyawan 12
……..dan seterusnya…. …dst…

Dalam contoh diatas, kode rekening buku pembantu dibuat dengan dua angka sehingga kalau digabungkan dengan rekening kontrolnya maka akan kode untuk masing-masing rekeningnya sbb:

Rekening Kode
Pengawas 5211-01
Inspeksi 5211-02
Idle Time 5211-03
Perbaikan Produk 5211-04
Lembur 5211-05
……..dan seterusnya…. …dst…

SUSUNAN BUKU BESAR DAN PEMBANTU

Buku besar dan buku pembantu dapat disusun sesuai dengan besar kecilnya perusahaan, jumlah pegawai bagian akuntansi dan susunan organisasinya.
Berikut contoh susunan buku besar dan pembantu untuk perusahaan-2 yang masih kecil sampai yang besar, yaitu:
1 Perusahaan kecil ; transaksi-transaksinya tidak begitu banyak, sehingga penggolongan transaksi-transaksi tersebut juga tidak terlalu banyak maka rekening-rekening yang digunakan semuanya dimasukkan dalam buku besar. Biasanya pemegang bukunya hanya satu orang ataumungkin pemiliknya sendiri yang melakukan pekerjaan pencatatan. Dalam keadaan seperti posting buku besar dilakukan dari buku jurnal.
2 Dalama perusahaan besar, transaksi-transaksi cukup banyak dan perlu dilakukan penggolongan yang cukup terinci akan memerlukan jumlah rekening yang cukup besar. Karena jumlah rekeningnya cukup besar, maka beberapa rekening yang perlu dibuatkan rincian akan dibuatkan buku pembantu. Pegawai yang mengerjakan buku pembantu akan tergantung pada jumlah pegawai yang ada di bagian akuntansi dan juga struktur organisasinya. Kalau pegawainya satu orangmaka bukubesar dan buku pembantu dikerjakan oleh orang ayng sama.
“Posting ke buku besar dan buku pembantu biasanya dilakukan dari buku jurnal.” Tetapi apabila pegwai bagian akuntansi lebih dari saut orang maka pengerjaan buku pembantu dapat diserahkan kepada pegawai lain atu bisa juga buku pembantu diserahkan kepada pegawai alin atau bisa juga buku pembantu dikerjakan oleh seksi-seksi yang berbeda. Dalam keadaan seperti ini buku besar diposting dari bukujurnal (secara periodik) dan buku pembantu diposting dari jurnal atau langsung dari dokumen (bukti) transaksi.
3 Apabila suatu rekening banyak sekali, misalnya piutang, maka dapat dibuatkan buku rekening kontrol dan masing-masing rekening kontrol ini dibuatkan buku pembantu. Dalam keadaan ini ada 3 buku yaitu: buku besar, buku rekening kontrol dan buku pembantu.
Pemisahan pekerjaan dan posting dilakukan dengan cara sebagai berikut: Buku besar dan buku rekening kontrol pengerjaannya dipisahkandari seksi yang mengerjakanbuku pembantu. Posting ke buku pembantu dilakukan dari bukti-bukti transaksi.

KODE REKENING

KODE REKENING

Pemberian kode untuk klasifikasi rekening diperlukan karena dapat memudahkan untuk mencari rekening-rekening yang diinginkan. Apabila pembukuan dilakukan dengan mesin maka kode ini tidak dapat dihindarkan dan menjadi sangat penting dan menjadi sangat penting.
Kode rekening harus disusun secara konsisten.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk dalam memberikan kode yaitu dengan angka, huruf ataupun kombinasi keduanya. Tidak memandang cara mana yang digunakan, kode yang diberikan harus dapat memenuhi syarat-syarat sbb:
a. Memungkinkan adannya perluasan rekening tanpa harus mengadakan perubahan kode.
b. Harus mudah diingat
c. Memudahkan bagi pihak yang menggunakan.
Berikut uraian tentang penggunaan Kode Kelompok, Blok dan Kode Desimal untuk memberi kode rekening sbb:

1. Kode Kelompok (Group Code)
Kode kelompok mempunyai sifat-sifat khusus sbb:
a. Posisi masing-masing angka mempunyai arti di mana angka paling kiri adalah kode kelompok dan angka paling kanan kode jenis rekening.
b. Kode kelompok akan terdiri dari angka-angka yang sudah diperkirakan terlebih dahulu.
c. Setiap kode dalam klasifikasi menggunakan jumlah angka yang sama.
d. Jika terjadi penambahan kelompok rekening, dpat dilakukan dengan mengubah angka paling kiri.
Misalnya, klasifikasi rekening akan diberi kode yang terdiri dari 4 angka maka cara memberikan kodenya dapat digambarkan sebagai berikut:

Untuk kelompok-kelompok yang lain dari contoh di muka akan diberi kode dengan cara yang sama seperti yang telah disebutkan di. Apabila ada rekening dalambuku besar yang perinciannya di buat dalam buku pembantu, maka harus dibuatkan kode untuk buku pembantu. Dalam kode kelompok biasanya buku pembantu di buatkan kode angka yang diletakkan di sebelah kanan kode rekeningnya.

2. Penggunaan Kode Kelompok untuk Pengawasan
Apabila informasi akuntansi dipakai untuk mengukur prestasi maka digunakan akuntansi pertanggungjawaban. Yang dimaksud dengan akuntansi pertanggungjawaban adlah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga informasi yang dihasilkan menunjukkan tingkat kegiatan yang dikaitkan dengan tanggungjawab orang atau bagian tertentu.
Pusat pertanggungjawaban ini dapat dibedakan menjadi:
a. Pusat pertanggungjawaban Biaya
Yaitu unit organisasi yng dinilai atas dasar biaya yang menjadi tanggungjawabnya, misal bagian produksi.
b. Pusat pertanggungjawaban Pendapatan
Yaitu unit organisasi yang dinilai atas dasar pendapatan yang menjadi tanggungjawabnya, misal bagian Pemasaran.
c. Pusat pertanggungjawaban Laba
Yaitu unit organisasi yang dinilai atas dasar laba yang menjadi tanggungjawabnya, misalnya anak perusahaan atau devisi perusahaan.
d. Pusat pertanggungjawaban Investasi
Yaitu unit orgaisasi yang dinilai atas dasar laba yang menjadi yang menjadi tanggungjawabnya diaktikan denganinvestasinya, misalnya divisi perusahaan.
Untuk melakukan penilaian prestasi, digunakan anggaran sebagai dasar penilaian. Anggaran ini disusun untuk setiap pusat pertangungjawaban. Agar pencatatan transaksi dapat dikaitkan dengan pusat pertanggungjawaban, disusun kode rekening sedemikain rupa. Biasanya kode rkening ini menggunakan kelompok.
Berikut contoh kode untuk unit pertanggungjawaban dibuat sbb:

3. Kode Blok (Blok Code)
Dalam cara ini juga dilakukan klasifikasi seperti yang dilakukan dalam kode kelompok.
Kode yang diberikan kepada setiap klasifikasi tidak menggunakan urut-urutan digit seperti dalam kode kelompok, tetapi dengan memberikan satu blok nomor untuk setiap kelompok.
Jadi disini kode akan diberikan pada setiap kelompok, dimulai angka tertentu dan diakhiri dengan angka tertentu yang merupakan satu blok nomor kode.
Sebagai contoh penggunaan kode blok, sbb:

Kelompok Kode Blok
Aktiva 100 – 199
Utang 200 – 249
Modal 250 – 299
Penghasilan 300 – 399
Biaya Usaha 400 – 899
Pendapatan dan Rugi Laba di Luar Usaha 900 – 999

BUKU BESAR, BUKU PEMBANTU DAN REKENING

KODE

Kode memudahkan proses pengolahan data karena dengan kode, data akan lebih mudah diidentifikasi.
Contoh: kode untuk karyawan laki-laki diberi kode L, karyawan wanita kode W.
Dalam proses akuntansi kode yang digunakan adalah: angka, huruf atau kombinasi keduanya. Dalam komputer untuk memproses data ada istilah kode: alfabetik (menggunakan huruf), numerik (menggunakan angka), alfanumerik (menggunakan kombinasi huruf dan angka).

Syarat kode yang baik

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan adalah:
o Kode yang disusun perlu disesuaikan dengan metode proses data.
o Setiap kode harus mewakili hanya satu item sehingga tidak membingungkan
o Kode ayng disusun harus memudahkan pemakai untuk mengingatnya
o Kode yang disusun harus fleksibel, dalam arti memungkinkan dilakukan perluasan tanpa perubahan menyeluruh.
o Setiap kode yang disusun harus fleksibel, dalam arti memungkinkan dilakukan perluasan tanpa perubahan menyeluruh.
o Setiap kode harus menggunakan jumlah angka atau huruf yang sama
o Kode yang panjang perlu dipotong-potong (chunking) untuk memudahkan mengingat, Misalnya: kode 60662582549 dapat dibuat 606-258-259.
o Dalam kode yang panjang perlu diberi kode yang merupakan check digit, yaitu untuk mengecek kebenaran kode.

MACAM – MACAM KODE

Kode dapat dibuat dalam berbagai struktur kode yang berbeda. Setiap struktur mempunyai kelebihan dan kelemahan. Oleh karena itu perlu suatu struktur kode yang sesuai sehingga tujuan pemberian kode dapat tercapai.
Berikut ini macam-macam kode yang dapat digunakan:
1. Kode Urut Nomor
Kode yang disusun urut nomor. Agar setiap kode mempunyai jumlah angka (digit) yang sama perlu direncakan dulu jumlah digitnya, misal jumlah digitnya sebanuyak empat angka maka kodenya akan dimulai dengan 0001 dan diakhiri 9999.
Kode urut ini sederhana, tetapi tidak memenuhi persyaratan fleksibilitas. Sebaiknya kode urut ini digunakan untuk memberi nomor (kode) dokumen atau bukti transaksi.
2. Kode Kelompok
Kode kelompok membagi data ke dalam kelompok tertentu. Tiap kelompok akan diberi kode dengan angk, sehingga masing-masing posisi angka kode mempunyai arti. Lebih lengkap lihat kode rekening-2.
3. Kode Blok
Dalam kode blok, setiap kelompok data diberi kode dalam blok nomor tertentu. Cara pemberian kode ini dapat memenuhi persyaratan fleksibilitas sehingga dapat digunakan untuk pemberian kode pada rekening. Lebih lengkap lihat kode rekening-rekening.
4. Kode Desimal
Setiap kelompok data akan diberi kode 0 sampai 9. Oleh karenanya pengelompokkan data harus dilakukan maksimum dalam sepuluh kelompok.
Agar kode desimal ini dapat digunakan untuk pengelompokkan data yang luas , dapat disusun kelompok-kelompok yang bertingkat. Lebih lengkap lihat kode rekening-2.
5. Kode Mnemonic
Merupakan singkatan dari karakteristik data. Misal, pabrik sepatu, persediaan sepatu pria ukuran besar dapat dibuatkan kodenya SPB (Sepatu Pria Besar). Bisa juga kode ini disusun dengan kombinasi huruf dan angka, misal sepatu pria dengan nomor 42 diberi kode SP42.
Sebaiknya kode mnemonic ini digunakan bila data atau elemennya (itemnya) tidak terlalu banyak, sehingga tidak menyulitkan pemakainya. Bila terlalu sering perubahan itemnya dan banyak datanya maka pemakai kode akan sulit mengingatnya.
6. Kode Bar
Digunakan untuk industri makanan dan minuman diluar negeri (misal: USA) yang menggunakan Universal Product Code (UPC). Tiap pengusaha makanan dan minuman yang berpartisipasi akan diberikan 10 digit sebagai kode produknya. Lima digit pertama berisi kode perusahaan, lima digit berikutnya berisi kode produk.
Kode bar ini dapat dibaca oleh mesin Automatic Tag Readers, dan langsung diproses di dalam komputer.
Kode iji juga dipakai dalam perpustakaan, dll.

BUKU BESAR, BUKU PEMBANTU DAN REKENING

Dalam bab – I disebutkan buku dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi akhir (boof of final entry) dalam sistem akuntansi pokok.
Buku besar ini menampung ringkasan data yang sudah diklasifikasikan, yang berasal dari jurnal.
Setelah data dari jurnal diringkas dalam buku besar, tidak ada lagi proses pencatatan dalam catatan akuntansi yang dilakukan untuk menghasilkan laporan keuangan.


KARAKTERISTIK BUKU BESAR DAN BUKU PEMBANTU

Buku besar (general ledger) merupakan kumpulan rekening-rekening neraca dan rugi laba yang digunakan untuk menyortir dan meringkas informasi yang telah dicatat dalam jurnal.
Buku pembantu (subsidiary ledgers) adalah suatu cabang buku besar yang berisi rincian rekening tertentu yang ada dalam buku besar.
Contoh: beberapa buku pembantu sbb:
- Buku pembantu piutang
- Buku pembantu persediaan bahan baku dan penolong
- Buku pembantu mesin dan alat
- Buku pembantu utang
- Buku pembantu biaya overhead pabrik
- Buku pembantu biaya administrasi dan umum
- Buku pembantu biaya penjualan

Apakah rekening itu ?
Rekening adalah judul suatu catatan akuntansi yang umumya berbentuk T, yang dibagi dua bagian, sebelah kiri disebut debit dan sebelan kanan disebut kredit, sebagai alat untuk mengklasifikasikan dan mencatat transaksi berdasar prinsip tata buku berpasangan (double entry bookeeping).
Rekening kontrol
Rekening buku besar yang rinciannya dibuat dalam buku pembantu disebut Rekening Kontrol yaitu; rekening yang dapat digunakan untuk mengawasi saldo-saldo dalam buku pembantu.
Setiap akhir periode (misalnya bulanan) dapat dilakukan pengecekan dengan cara menjumlahkan saldo-saldo dalam buku pembantu dan membandingkannya dengan saldo dalam rekening kontrolnya.
Posting adalah proses sortir dan pemindahan data dari buku jurnal kedalam buku besar dan buku pembantu disebut juga dengan pembukuan

FORMULIR REKENING BUKU BESAR

Di atas sudah disebutkan bahwa rekening buku besar umumnya berbentuk T, yang merupakan catatan akuntansi yang dibagi dua secara vertikal, sebelah kiri disebut debit dan sebelah kanan disebut kredit.
Ada berbagai variasi bentuk formulir rekening buku besar:
1. Rekening dengan debit lebar (wide debit ledger)
2. Rekening biasa (regular ledger)
3. Rekening berkolom saldo di tengah (center balance ledger)
4. Rekening berkolom saldo (balance ledger)
5. Rekening ganda berkolom saldo (doubel ledger with balance ledger)
6. Rekening dengan saldo lama dan saldo baru (old and new balance ledger)

1). Rekening dengan Debit dan Kredit Lebar
Bentuk rekening ini menyediakan kolom “keterangan” pada sebelah debit lebih lebar bila dibandingkan dengan kolom “keterangan” pada sebelah kredit.
Hal ini dilakukan karena penjelasan yang bersangkutan dengan transaksi pendebitan lebih banyak bila dibandingkan dengan penjelasan yang bersangkutan dengan traksaksi pengkreditan, dan jika penentuan saldonya perlu dilakukan secara periodik.

2). Rekening Biasa
Bentuk rekening ini sangat luas digunakan.
Rekening ini mempunyai kolom “keterangan” yang sama lebar untuk sebelah debit maupun sebelah kredit.
Umumnya rekening buku besar menggunakan bentuk rekening ini.
Buku pembantu yang menggunakan bentuk rekening ini adalah buku pembantu piutang dan buku pembantu utang

3). Rekening Berkolom Saldo di Tengah
Bentuk rekening ini digunakan jika diperlukan informasi saldo rekening setiap saat, baik saldo debit maupun saldo kredit dan diperlukan penjelasan yang relatif sama banyaknya baik untuk transaksi pendebitan maupun transaksi pengkreditan.
Kolom saldo diletakkan ditengah-tengah rekening.
Rekening pembantu piutang dan utang umumnya menggunakan bentuk formulir seperti ini.

4). Rekening Berkolom Saldo
Bentuk rekening ini digunakan jika diperlukan penjelasan yang banyak, baik untuk transaksi pendebitan maupun transaksi pengkreditan, dan jika diperlukan informasi saldo berjalan setiap saat (maksudnya selalu di tampilkan jumlah nominal dalam saldo setiap terjadi transaksi).
Untuk menunjukkan apakah saldo yang tercantum dalam kolom “saldo” merupakan saldo debit atau saldo kredit, ada dua cara merancang kolom saldo tersebut (a) dengan mencantumkan kolom D/K untuk memberi tanda D untuk saldo debit dan K untuk saldo kredit di muka angka yang tercantum dalam kolom “saldo” dan (b) dengan membuat kolom saldo debit terpisah dari kolom saldo kredit.
Rekening piutang, utang dan persediaan umumnya menggunakan bentuk formulir ini.

APAKAH JURNAL ITU ?

Setelah suatu transaksi direkam adalah formulir, pencatatan akuntansi yang pertama kali dilakukan adalah dalam jurnal.
Pencatatan di dalam jurnal ini biasanya lebih lengkap dan lebih rinci, serta menurut urutan tanggal kejadian transaksi.
Jurnal merupakan catatan akuntansi permanen yang pertama, yang digunaka untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan.
Jurnal harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak ada satupun transaksi yang tidak dicatat; catatan yang dicatat lengkap dengan penjelasan dan informasi lain, agar catatan tersebut mudah diusut kembali ke dokumen sumbernya.
1. Jurnal Umum
Jika jenis transaksi perusahaan masih sedikit, jurnal umum dengan dua kolom, debit dan kredit sudah cukup memadai sebagai catatan akuntansi pertama.
Jurnal ini digunakan untuk menampung transaksi penjualan, pembelian, penerimaan dan pengeluaran kas, depresiasi aktiva tetap dan transaksi lainnya.
Karena dalam perusahaan kecil volume transaksinya masih sedikit, jurnal umum seperti tampak pada gambar diatas.
Kolom-kolom dalam jurnal umum tersebut diisi data berikut ini:
a). Kolom Tanggal.
Kolom ini diisi dengan tanggal terjadinya transaksi, yang diisi secara berurutan sesuai dengan kronologi terjadinya transaksi.
b). Kolom Keterangan
Kolom ini diisi dengan keterangan lengkap mengenai transaksi yang terjadi, seperti nama rekening yang didebit dan dikredit, serta penjelasan ringkas tentang transaksi yang bersangkutan.
Misalnya; transaksi pengeluaran kas untuk pembayaran upah karyawan, maka kolom keterangan akan diisi sbb:
Biaya Tenaga Kerja XXX
Kas XXX
Pembayarna upah minggu ke-2 Juni 19X1
c). Kolom Nomor Bukti
Kolom ini digunakan untuk mencatat nomor formulir (dokumen sumber) yang dipakai sebagai dasar pencatatan data dalam jurnla tersebut.
d). Kolom Nomor Rekening
Diisi dengan nomor rekening yang didebit dan nomor rekening yang dikredit dengan adanya transaksi.
e). Kode Debit dan Kredit
Kode ini diisi dengan jumlah rupiah transaksi. Jumlah-jumlah rupiah adlam kolom ini diringkas (dijumlahkan) menurut nomor rekening yang tercantum dalam kolom nomor rekening.

2. Jurnal Khusus
Jika suatu perusahaan bertambah besar dan jenis transaksi menjadi lebih banyak, jurnal umum tersebut menjadi tidak mampu lagi menampung berbagai transaksi yang timbul, yang frekuensi terjadinya transaksi semakin tinggi.
Dalam hal ini mulai diperlukan jurnal khusus, selain jurnal umum tersebut, dan dibutuhkan lebih banyak karyawan untuk menyelenggarakan berbagai jurnal khusus tersebut.
Timbul pertanyaan, mengapa jurnal umum harus dipecah ? Ada berbagai alasan mengapa jurnal umum perlu dipecah:
a). Untuk mengumpulkan dan menggolongkan transaksi yang sama yang frekuensi
terjadinya tinggi
b). Untuk mengurangi pekerjaanpembukuan ke dalam buku besar dan untuk
menggolongkan transaksi yang dicari.
c). Untuk memungkinkan pengerjaan pencatatan transaksi ke dalam jurnal dilakukan
oleh beberapa orang.
d). Untuk menciptakan pengendalian intern.

JENIS JURNAL KHUSUS
Jenis jurnal yang biasanya terdapat dalam perusahaan yang relatif besar adalah sbb:
1. Jurnal Penjualan
2. Jurnal Pembelian
3. Jurnal Penerimaan Kas
4. Jurnal Pengeluaran Kas
5. Jurnal Umum


1). Jurnal khusus Penjualan
Digunakan untuk mencatat transaksi penjualan, baik penjualan kredit maupun penjualan tunai.
Dari jurnal penjualan ini, manajemen akan dapat memperoleh informasi mengenai semua jenis transaksi penjualan selama periode tertentu, urut secara kronologi.
2). Jurnal khusus Pembelian
Digunakan untuk mencatat transaksi pembelian kredit.
Transaksi pembelian tunai dicatat dalam jurnal pengeluaran kas.
3). Jurnal khusus Penerimaan Kas
Digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan kas.
Sumber pokok penerimaan kas perusahaan umumnya dari penjualan tunai dan penerimaan piutang.
Jika frekuensi transaksi kas masih rendah, jurnal penerimaan kas ini digabungkan dengan jurnal pengeluaran kas dalam satujurnal yang disebut jurnal kas.
4). Jurnal khusus Pengeluaran Kas
Jurnal pengeluaran kas digunakan untuk mencatat transaksi pengeluaran kas.
5). Jurnal khusus Umum
Digunakan untuk mencatat transaksi selain yang dicatat dalam jurnal khusus.
Pada umumnya jurnal umum berbentuk jurnal dua kolom (artinya kolom rupiah hanya terdiri dari 2 kolom) yaitu; kolom debit dan kolom kredit. Seperti contoh dibawah ini.
Hal ini dibuat demikian karena transaksi yang dicatat dalam jurnal umum sangat bervariasi, dengan frekuensi kejadian yang rendah.

LANGKAH PERANCANGAN JURNAL

Berikut ini adalah langkah-langkah yang biasa ditempuh oleh ahli sistem dalam merancang jurnal:
1. Studi terhadap Karakteristik Transaksi Perusahaan
Percangan jurnal dimulai dari studi terhadap karakteristik transaksi yang dilaksanakan oleh perusahaan.
2. Pembuatan Jurnal Standar
Setelah transaksi yang berfrekuensi tinggi diidentifikasi, langkahselanjutnay adalah memperlajari ciri khas transaksi tersebut untuk dapat menentukan rekening-rekening buku besar yang terkait dalam pencatan transaksi tersebut. Atas dasar ini dibuat jurnal standar untuk mencatat transaksi-transaksi yang berfrekuensi tinggi.
3. Percanangan Jurnal
Jurnal standar kemudian dipakai sebagai dasar untuk menentukan kolom-kolom yang harus dicantumkan dalam jurnal khusus.
Contoh:
Jurnal:
Bahan dalam proses XXX
Biaya overhead pabrik XXX
Biay administrasi & umum XXX
Biaya pemasaran XXX
Persediaan bahan XXX

FORMULIR

DEFINISI FORMULIR

Sejak lahir hingga meninggal dunia, masyarakat modern selalu berhubungan dengan formulir. Formulir kelahiran demikian sampai kita meninggal semua menggunakan formulir.
Apakah formulir itu ?
Formulir adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi.
Formulir disebut juga dengan dokumen.
Contoh:
Faktur penjualan tunai yang berisi informasi; tanggal, nama, kode, nomor urut, nama barang, kuantitas, harga satuan, harga total, dsb.
Gambar – 23 :
Contoh Formulir Faktur Penjualan Tunai


FORMULIR ELEKTRONIK

Definisi tetang formulir kertas tersebut diatas dibuat pada waktu komputer belum digunakan dalam bisnis.
Dengan meluasnya pemakaian komputer untuk menjalankan bisnis, pemakaian formulir elektronik (electronic form) menjadi umum dan meluas dalam bisnis.
Formulir elektronik merupakan ruang yang ditayangkan dalam layar komputer yang digunakan untuk menangkap data yang akan diolah dalam pengolahan data elektronik.
Manfaat formulir elektronik yaitu;
1. Tidak pernah kehabisan formulir
Jika perusahaan menggunakan formulir kertas, opersai bisnis dapat berhenti jika perusahaan kehabisan formulir.
2. Tidak pernah ketinggalan jaman
Jika kebutuhan dan peraturan berubah dengan segera formulir kertas menjadi ketinggalan jaman. Formulir elektronik mudah sekali disesuaikan dengan perubahan dan peraturan. Investasi untuk pencetakan dan penyimpanan tidak diperlukan lagi untuk pembuatan formulir elektronik.
3. Ketidakefisienan formulir dapat dihindari
Penggunaan formulir kertas seringkali memaksa pengguna formulir yang sudah tidak lagi memenuhi kebutuhan pemakai, karena untuk perancangan dan percetakan diperlukan biaya.
Formulir elektronik mudah untuk segera disesuaikan isi dan format formulir untuk memenuhi kebutuhan pemakai dengan tepat.
4. Tidak dimungkinkan penggunaan formulir yang salah
Penggunaan formulir kertas membuka peluang untuk tujuan yang salah, atau penggunaan formulir oleh orang yang tidak berhak.
Misal: Ijasah dipalsukan, Duit saja bisa dipalsukan,
Dengan formulir elektronik, pengendalian formulir dapat dilakukan dengan penentuan pemakai formulir tertentu hanya terbatas pada orang yang memiliki “password” (kata sandi). Orang yang menggunakannya harus mengisi “password”.
Jika formulir elektronik direvisi, orang tidak akan salah menggunakan formulir karena formulir tersebut tidak lagi tersedia dalam file komputer.
5. Kecepatan pengisian formulir
Kecepatan pengisian formulir elektronik tidak diragukan lagi. Cursor akan berhenti di setiap ruang kosong yang harus diisi data dan membimbing pengisi ke dalam urutan pengisian formulir secara logis.
Formulir elektronik dapat melakukan penghitungan (penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian) dan mencatumkan secara otomatis hasil perhitungan pada ruang tertentu dalam formulir.
6. Penangkapan data dilakukan sekali
Dengan menggunakan formulir kertas, data direkam dalam formulir, kemudian orang lain harus membaca data dari formulir untuk keperluan pemasukan data ke dalam sistem informasi.
Dengan menggunakan formulir elektronik, duplikasi (penggandaan) penangkapan dan pemasukan data ke dalam sistem informasi tidak akan terjadi.
7. Tidak ada data yang mengambang
Dengan formulir elektronik data dimasukkan dan dikirimkan dari satu tempat ke tempat lain secara elektronik, sehingga tidak ada data yang mengambang.
Dengan formulir kerta data akan mengambang sesuai dengan lama waktu yang diperlukan untuk menstransfer formulir kertas dari satu tempat ke tempat lain.
8. Kemudahan dalam pengelolaan formulir
Jika perusahaan menggunakan ribuan macam formulir, pengelolaan formulir menjadi suatu pekerjaan yang besar dan kompleks.
Dengan penggunaan formulir elektronik, perancangan, pengelolaan, dan pengisian setiap formulir dapat dilakukan melalui sistem yang terintegrasi.
Sistem komputer dapat menyimpan dan menyediakan data beberapa kali suatu formulir telah digunakan, bagaimana bentuk formulir setelah revisi yang terakhir, dan berapa lama suatu formulir telah digunakan sejak revisi terakhir. Data trsebut sangat bermanfaat untuk mengelola formulir yang banyak macamnya di dalam perusahaan.

MANFAAT FORMULIR

Fromulir sangat penting artinya untuk menjalankan suatu organisasi.
Hampir semua peristiwa dalam perusahaan trjadi karena formulir dan memerlukan formulir untuk merekamnya.
Contoh: banyak orang berpikir pesawat bisa terbang karena pilotnya ini salah yang benar karena formulir yang memberikan ijin bagi pilot untuk menerbangkan pesawat tersebut.

Dalam perusahaan, formulir bermanfaat:
1. Menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi bisnis.
Setiap transaksi terjadi karena adanya otorisasi dari pejabat yang memilki wewenang untuk melaksanakan transaksi tersebut.
Contoh: Transaksi pembelian, harus ada tanda tangan dari Kepala Bagian Pembelian dengan membubuhkan tanda tangan diatas surat order pembelian.
2. Merekam data transaksi bisnis perusahaan.
Formulir berfungsi sebagai alat perekam data transaksi, ini sebagai bukti telah terjadi transaksi bisnis.
Contoh: dalam transaksi penjualan tunai harus terekam di dalam formulir adalah; tanggal penjualan, nama wiraniaga yang melayani pembeli, nama barang ayng dijual, kuantitas, harg jual persatuan, total harga, tanda tangan wiraniaga, dll.
3. Mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan semua kejadian dalam bentuk tulisan.
Sering kita mendengar komentar “memang lidah tak bertulang” atau sulit dipercaya.
Semua perintah pelaksanaan suatu transaksi perlu ditulis dalam suatu formulir untuk mengurangi kemungkinan kesalahan. Misal: order pembelian barang X sebanyak 100 ton disampaikan secara LISAN oleh Kepala Bagian Pembelian, kemungkinan order ini diterima salah oleh pemasok adlaah besar. Oleh karena itu, order pembelian yang disampaikan secara lisan, untuk mengurangi kemungkinan kesalahan, biasanya disusul kemudian dengan pengoiriman surat order pembelian kepada pemasok.
4. Menyampaikan informasi pokok dari orang satu ke orang lain di dalam organisasi yang sama atau organisasi lain.
Formulir berfungsi pula untuk menyampaikan informasi secara intern organisasi atau antar organisasi.
Contoh:
Bagian gudang menggunakan formulir surat permintaan pembelian untuk memberitahu bagian pembelian bahwa bagian gudang memerlukan barang dengan spesifikasi dan kuantitas seperti tertulis dalam formulir tersebut.


PENGGOLONGAN FORMULIR

Formulir dapat digolongkan menurut:
1. Sumbernya
Menurut sumbernya dibedakan menjadi 3 yaitu:
a). Formulir yang dibuat dan disimpan dalam perusahaan
Digunakan secara intern, dan kemudian disimpan dalam perusahaan.
Contoh: surat permintaan pembelian, memo kredit, m\kartu jam kerja, bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang.
b). Formulir yang dibuat dan dikirmkam kepada pihak luar perusahaan
Digunakan untuk menyampaikan informasi kepada pihak luar perusahaan
Conoth: faktur penjualan tunai, faktur penjualan kredit, surat order pembelian, dll.
c). Formulir yang diterima dari luar perusahaan.
Formulir ini diterima dari pihak luar perusahaan sebagai akibat dari transaksi bisnis antara perusahaan dan pihak luar.
Contoh: faktur pembelian, surat order dari pembeli, rekening koran bank.
2. Tujuan penggunaannya
Menurut tujuan penggunaannya dibedakan menjadi 2 yaitu:
a). Formulir yang dibuat meminta dilakukannya suatu tindakan.
Digunakan oleh suatu unit organisasi untuk meminta unit organisasi lain melakukan sesuatu untuk kepentingan unit organisasi peminta.
Contoh: surat permintaan pembelian (digunakan oleh bagian gudang untuk meminta bagian pembeliaan melaksanakan transaksi pembelian guna memenuhi kebutuhan persediaan barang di bagian gudang. Bukti permintaan danpengeluaran barang gudang, Surat permintaan penawaran harga, dll.
b). Formulir yang digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilaksanakan.
Digunakan untuk merekam data transaksi yang telah dilaksanakan.
Contoh: formulir laporan penerimaan barang (digunakan oleh bagian penerimaan untuk mencatat data abrng yang diterima dari pemasok). Contoh lain; faktur penjualan, faktur pembelian, kartu jam kerja, dll.


PRINSIP DASAR YANG MELANDASI PERANCANGAN FORMULIR

Dalam merancang suatu formulir, prinsip-prinsip berikut ini perlu diperhatikan:
1. Pemanfaatan tembusan atau copy formulir.
Untuk memenuhi beberapa tujuan sekaligus, perlu dibuat beberapa formulir.
Contoh: dalam transaksi pembelian diperlukan pemberitahuan kepada pemasok mengenai pesanan, pemberitahuan kepada bagian penerimaan mengenai barang yang akan diterima dari pemasok, dan pemberitahuan kepada bagian utang untuk melakukan pencatatan utang, jika barangnya sudah diterima.
2. Penghindaran duplikasi dalam pengumpulan data.
Daalm mengumpulkan data hindarilah pengumpulan data yang sama lebihdari satu kali. Sekali data telah dikumpulkan dari sumbernya, data tersebut harus direkam sedemikian rupa dalam formulir, sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi semua departemen.
3. Rancangan formulir yang sederhana dan ringkas.
Formulir yang dirancang sederhana dan ringkas akan mengakibatkan dapat dihindarinya perekaman data yang tidak perlu sehingga akan membantu pencatatannya ke dalam buku jurnal dan buku pembantu.
4. Unsur internal check dalam merancang formulir.
Formulir merupakan bagiandari berbagai internal check dalam suatu organisasi. Internal cek ini diciptakan untuk dapat menhasilkan informasi yang dapat dipercaya dan teliti dan untuk menjaga kekayaan organisasi.
5. Nama dan alamat perusahaan pada formulir.
Formulir untuk antar bagian di dalam di perusahaan, tidak perlu memuat nama dan alamat perusahaan. Namum untuk yang dikirm ke luar perusahaan, nama, alamat dan bahkan logo perusahaan perlu dicantumkan pada formulir, untuk memudahkan identifikasi asal formulir tersebut bagi perusahaan penerima.
6. Nama formulir.
Seperti hal orang orang, formulirpunperlu diberinama unutk memudahkan identifikasinya.
Nama formulir biasanya dipilih untuk menggambarkan fungsi formulir tersebut. Nama formulir ini dicetak pada formulir untuk memudahkan identifikasi terhadap formulir tersebut.
7. Nomor identifikasi pada setiap formulir.
Jika perusahaan mengggunakan berbagai jenis formulir, pemberian nomor identifikasi terhadap forulir mulai diperlukan. Untuk menginat berbagai nama formulir, kemungkinan orang akan menemui kesulitan. Oleh karena itu nomor dapat melengkapi nama, untuk memudahkan identifikasi formulir.
Dalam prakteknya tidak jarng nomor identifikasi lebih umum digunakan untuk menyebut formulir dibandingkan dengan nama formulir tersebut.
Gambar – 24 :
Contoh formulir
Bukti Kas Keluar

8. Formulir besar.
Jika kita mengisi banyak klom dalam formulir yang lebarnya dua atau tiga kali kertas ukuran folio, kemungkina kita mengisi pada baris yang salah adalah besar. Untuk menghindarinya, setiap garis diberi nomor urut baik sisi kiri atau kanan.
9. Pencetakan garis pada fomulir
Garis harus dicetak pad formulir, jika formulir tersebut akan diisi dengan tangan. Jika pengisian formulir akan dilakukan dengan mesin ketik, garis tidak perlu dicetak karena mesin ketik akan dapat mengatus spasi sendiri.
10. Pencatuman nomor urut tercetak
Digunakan untuk mengawasi pemakaian formulira dan untuk identifikasi transaksi bisnis.
Pemakaian nomor urut tercetak pada formulir seperti bukti kas keluar, cek, faktur penjualan dan sebagainya merupakan elemen pengawasan intern terhadap transaksi yang bersangkutan dengan formulir tersebut. Demikian juga dapat berfungsi untuk mencari dokumen bila formulir tersebut hilang.
11. Rancangan formulir yang hanya memerlukan pengisian tanda V (cek list) atau X (silang), atau dengan mencantumkan jawaban “Ya” atau “Tidak”.
Jika informasi yang akan dikumpulkan dengan formulir dapat ditentukan lebih dahulu, untuk menghemat waktu pengisian, informasi yang sudah tertentu tersebut dicetak dalam formulir, sehingga pengisi formulir tinggal membubuhkan tanda V (cek list) atau X (silang) untuk informasi yang dipilih oleh pengisi.
12. Formulir ganda
Adalah formulir yang terdiri dari formulir asli dan tembusannya. Tembusan formulir ini dapat diisi dengan satu kali penulisan pada formulir aslinya dengan berbagai cara, sbb: menyisipkan karbon , menggunakan kertas tanapa karbon sebagai bahan cetak formulir berganda.
GAMBAR - :
Surat Order Pembelian





GAMBAR - :
Tembusan Surat Order Pembelian
Yang Di Kirim ke Bagian Penerimaan



KAPAN FORMULIR DIPERLUKAN ?

Dalam situasi apa perusahaan memerlukan formulir ?
1. Jika suatu kejadian harus dicatat, maka formulir perlu digunakan.
Misalnya: suatu perusahaan perlu mencatat transaksi penjualan tunai yang dilakukkannya setiap hari, maka perlu menciptakan formulir faktur penjualan tunai untuk merekam transaksi tersebut setiap harinya.
2. Jika informasi tertentu harus dicatat berulangkali, penggunaan formulir akan mengurangi waktu penulisan informasi tersebut.
Jika suatu informasi harus dicatat berulangkali, penggunaan formulir akan mengurangi waktupenulisan informasi tersebut.
Contoh: jika setiap kali mengajukan permintaan pembelian, bagian gudang harus menuliskan ama barang, spesifikasi, kuantitas, dan sifat permintaan (biasa, segera, atau mendesak), maka perlu dibuat formulir dengan kolom-kolom untuk menampung informasi tersebut, sehingga mengurangi waktupenulisan informasi yang harus disampaikan oleh bagian gudang kepada bagian pembelian.
3. Jika berbagai informasi yang saling berhubungan perlu disatukan dalam tempat yang sama, untuk memudahkan pengecekan yang cepat mengenai kelengkapan informasinya, maka formulir harus digunakan.
Untuk dapat memenuhi permitaan pembelian yang diajukan oleh bagian gudang, bagian pembelian memerlukan informasi lengkap mengenai nama barang yang akan dibutuhkan, spesifikasi, kuantitas, dan kapan barang tersebut diperlukan. Semua informasi tersebut perlu disatukan di tempat yang sama untuk memungkinkan bagian pembelian melaksanakan pemesanan kepada pemasok dengan benar.
Untuk memudahkan pengecekan secara cepat mengenai kelengkapan informasi tentang barang yang diminta oleh bagian gudang, maka formulir surat permintaan pembelian harus digunakan.
4. Jika dibutuhkan untuk menetapkan tanggung jawab terjadinya transaksi, fromulir perlu digunakan.
Jika tanggung jawab terjadinya transaksi akan dibebankan kepada seseorang duperlukan formulir untuk merekam pertanggung jawaban pelaksanaan transaksi tersebut.
Gambar:
Pembagian Zona dalam Formulir


FAKTOR-FATOR YANG PERLU DIPERTIMBAGKAN DALAM MERANCANG FORMULIR

Dalam merancang suatu formulir, seorang analis harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini:
1. Siapa yang memerlukan atau akan mendapat informasi yang dicatat di dalam formulir tersebut ? Hal ini akan menentukan berapa lembar formulir tersebut harus dibuat.
2. Adakah formulir lain yang sekarang dirancang atau sekarang digunakan berisi informasi yang sama ? Jika ya, apakah ada kemungkinan menyatukan informasi di dalam formulir yang dirancang ini dengan formulir lain tersebut ? Banyak perusahaan yang membuat faktur penjualan, surat muat (bill of lading), slip pembungkus (packing slip) dan surat order pengiriman dalam satu kali penulisan.
3. Apakah elemen-elemen yang harus dicantumkan di dalam formulir yang telah disusun menurut urutan yang logis ? Hal ini akan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pengisian formulir dan akanmengurangi waktu pengisian dan penggunaan formulir.
4. Apakah formulir tersebut akan memerlukan penulisan dengan tangan atau pemrosesan dengan mesin, atau kedua-duanya ? Hal ini akan menentukan lebar spasi dan penggunaan garis atau hanya spasi saja.
5. Apakah formulir tersebut akan diisi dengan pensil, tinta, mesin ketik atau mesin khusus atau dengan proses penggandaan yang lain ? Hal ini akan menentukan jensi dan mutu kertas yang akan digunakan serta jumlah ruang yang harus disediakan untuk memungkinkan pencatatan informasi.
6. Apakah formulir tersebut akan disimpan dalam suatu arsip ? Hal ini akan menetukan mutu kertas yang harus digunakan, ukuran kertas, dan preforasi yang harus dibuat, jika hal ini diperlukan.


INFORMASI YANG DIPERLUKAN DALAM MERANCANG FORMULIR

Formulir yang digunakan oleh perusahaan perlu ditinjau secara periodik untuk menentukan perlu tidaknya diadakan penyempurnaan, penggantian, atau penghentian permakaian formulir yang sekarang digunakan.
Untuk itu perlu dilakukan survei guna mengumpulkan informasi:
1. Yang bersagkutan dengan formulir itu sendiri, misal: mengenai isinya, jumlah lembar tembusannya, dan jenis kertas yang digunakan.
2. Yag bserangkutan dengan kegiatan penyediaan, pengisian, dan pencatatan informasi dari formulir tersebut.
Gambar :
Survei Formulir
=============================
SURVEI FORMULIR

NAMA FORMULIR……………….. DEPARTEMEN ……………….. NO. FORMULIR …………….
TGL. PEMAKAIAN PERTAMA KALI …………………………………………
DISURVEI OLEH ……………………………. TANGGAL SURVEI …………………………………..
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika Saudara perlu menambahakan penjelasan, gunakanlah ruang dihalaman sebalik formulir ini.
Tujukkan nomor pertanyaan yang bersangkutan dengan penjelasan Saudara.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Fungsi umum formulir …………………………………………………………………
2. Apakah formulir ini mutlak diperlukan ?
3. Dapatkah digunakan formulir lain ?
4. Dapatkah formulir ini dapa digabung dengan formulir yang lain ?
5. Jika jawaban pertanyaan 4 adalah ya formulir nomor berapa ? …………………………..
6. Formulir lain apa yang dipakai sehubungan dengan pemakaian formulir ini ? Nama formulir
………….. No. Formulir ……………… Informasi diambil dari formulir nomor …………..
Ditransfer ke formulir no. ………………………

T E K S

7. Apakah nama formulir secara jelas menunjukkan fungsinya ?
8. Apakah instruksi dan teksnya jelas ?
9. Apakah unsur yang ada di dalam formulir diperlukan ?
10. Apakah semua unsur yang diperlukan sudahmemuat di dalam formulir ?
11. Apakah susunan informasi sesuai dengan ururtan operasinya ?

D E S A I N
12. Apakah ruang yang disediakan cukup untuk diisi data ?
13. Apakah garis diatur cukup untuk diisi data dengan mesin ketik ?
14. Apakah garis diatur cukup untuk diproses denganekuipmen kantor yang tersedia ?
15. Apakah penampilan formulir menarik ?
K E R T A S
16. Apakah mutu kertas sesuai dengan pemakainformulir ?
17. Apakah mutu kertas tahan dengan pelipatan ?
18. Apakah mutu kertas tahan terhadap kareakteristik pemakainya ?
19. Apakah berat kertas sesuai dengan karakterisitik penggunaannya ?
20. Apakah ukuran kertas tepat untuk pemotongan kertas yang efisien ?
21. Apakah ukuran kertas tepat untuk ekuipmen kantor ?
22. Apakah ukuran kertas tepat untuk dimasukkan ke dalam amplop ?
23. Apakah ukuran kertas tepat untuk menampung informasi ?
24. Apakah ukuran kertas tepat untuk penampilan ?

PRODUKSI
25. Berapa kuantitas yang digunakan ? Bulanan ………….. Tahunan…………………
26. Dimana tempat penyimpanan formulir ? ……………………………………………
27. Berapa jumlah lembar formulir ii yang tersedia sekarng ditempat penyimpanan ?
28. Jika akan memesan kembali formulir ini, pemasok manakah yang akan dhubungi ?

KESIMPULAN …………………………………..
DISAHKAN OLEH : ……………………………..
TANGGAL : ……………………………………

=================================


DOKUMEN SUMBER DAN DOKUMEN PENDUKUNG

Ditinjau dari pengolahan data akuntansi, dokumen atau formulir digolongkan menjadi dua macam:
- dokumen sumber
- dokumen pendukung
Dokumen sumber adalah
Dokumen yang dipakai sebagai dasar pencatatan ke dalam jurnal atau buku pembantu.
Dokumen pendukung adalah
Dokumen yang melampiri dokumen sumber sebagai bukti sahnya transaksi yang direkam dalam dokumen sumber tersebut.
Contoh:
Gambar:
Transaksi, Dokumen Sumber, dan
Dokumen Pendukung yang bersangkutan

TRANSAKSI DOKUMEN SUMBER DOKUMEN PENDUKUNG YANG BERSANGKUTAN

Penjualan Tunai Faktur Penjualan Tunai Pita register kas

Penjualan Kredit
Faktur Penjualan - Surat order pengoiriman
- Laporan pengiriman barang
- Surat muat
Retur Penjualan Memo Kredit Laporan penerimaan barang

Pembelian
Bukti Kas Keluar - Surat order pembelian
- Laporan penerimaan barang
- Faktur dari pemasok
Retur Pembelian Memo Debit Laporan pengiriman barang
Penggajian dan pengupahan Bukti Kas Keluar - Daftar gaji
- Rekap daftar gaji
Pemakaian barang gudang Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang -

PENGERTIAN SISTEM AKUNTANSI

Definisi Sistem

SISTEM adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu
Jenis-jenis Sistem, yaitu:
- Terbuka & tertutup
- Sistem buatan & alam
Sifat-sifat atau Karakteristik Sistem, mempunyai yaitu:
- Tujuan
- Input-Proses-Output
- Lingkungan
- Elemen-elemen yang Terkait
- Pengendali Sistem
- Ada Pengguna

Definisi Sistem Akuntansi
Howard F. Settler:
“Sistem akuntansi adalah formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu kegiatan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditor, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi”
Dari definisi sistem akuntansi tersebut, unsur sistem akuntansi pokok adalah: formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu serta laporan-laporan.
Formulir
Jurnal
Buku Besar
Buku Pembantu
Laporan Keuangan
Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi
Definisi Sistem dan prosedur akuntansi menurut:
W. Gerald Cole:
“Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan.”
“Prosedur adalah suatu urut-urutan pekerjaan klerikal (clerical), biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi”.
Pekerjaan klerikal adalah:
1.Menulis: misal penulisan nama dan alamat pembeli, dan lain-lain data pada faktur penjualan.
2.Pemberian kode; misal memberi kode rekening yang didebit dan dikredit.
3.Pembandingan; misal membandingkan faktur pembelian denga laporan penerimaan barang.
4.Pembukuan; misal membukukan data pada bukti transaksi ke dalam buku jurnal.
5.Penggandaan; misal menulis faktru penjualan rangkap empat.
6.Pemilahan; misal memilah faktur pembelian menurut abjad pemasok.
7.Perhitungan; misal perkalian, pembagian, penjumlaham dan pengurangan.
8.Pembuatan daftar-daftar; misal daftar piutang yang menunggak lebih dari satu bulan.

Siklus akuntansi


Siklus akuntansi adalah sebagai berikut:
a.Pencatatan Data ke dalam dokumen sumber/bukti transaksi.
b.Penjurnalan, yaitu menganalisis dan mencatat transaksi dalam jurnal (buku harian)
c.Melakukan posting ke Buku Besar yaitu memindahkan debet dan kredit dari jurnal ke akun Buku Besar.
d.Penyusunan Neraca Saldo yaitu menyiapkan Neraca Saldo unttuk mengecek keseimbangan Buku Besar.
e.Membuat ayat jurnal penyesuaian dan memasukkan jumlahya pada Neraca Saldo.
f.Membuat ayat-ayat penutup yaitu menjurnal dan memindahbukukan ayat-ayat penutup.
g.Penyusunan Laporan Keuangan yaitu Laporan Rugi Laba, Laporaan Perubahan Modal dan Neraca.

Rabu, 24 November 2010

Pengantar

Akuntansi adalah kata yang sering dikonotasikan dengan hal yang berbau angka, susah, rumit dan detil. Akuntansi kerap juga dicampuradukan dengan tata buku atau pembukuan. Definisi akuntansi itu sendiri sederhananya yaitu suatu sistem untuk mengumpulkan dan memproses, termasuk melakukan analisa, mengukur, dan mencatat semua data-data keuangan atau transaksi keuangan yang tersedia dalam suatu oraganisasi dan melaporkan hasil proses tersebut kepada pengambil keputusan.

Akuntansi menghasilkan apa?

Pertama-tama kita akan membahasa mengenai apa yang dihasilkan oleh akuntansi, secara singakat, akuntansi menghasilkan informasi keuangan. Informasi keuangan tersebut dijabarkan dalam suatu format atau bentuk tertentu yang kemudian dikenal dengan laporan keuangan. Untuk mendukung pembaca laporan keuangan memahami apa yang tercantum di sana dibutuhkan suatu pedoman. Pedoman ini berguna agar penyajian informasi seragam dan konsisiten. Pedoman ini dikeluarkan oleh suatu badan pengatur yang disepakati oleh mereka yang berada di dunia akuntansi. Di Indonesia badan tersebut adalah Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).

Laporan Keuangan terdiri dari :

Neraca (Balance Sheet)

Neraca memberikan informasi mengenai berapa jumlah harta (asset), utang (liability), dan modal (equity) dari suatu organisasi pada suatu titik tertentu, biasanya akhir tahun atau akhir periode akuntansi ditetapkan.

Neraca memiliki urutan komponen yang standar. Urutan ditentukan berdasarkan likuiditasnya. Artinya, harta yang paling cepat dikonversi menjadi uang kas akan ditempatkan pada urutan pertama, dan seterusnya. Dengan demkian, harta perusahaan berupa saldo kas dan bak merupakan urutan pertama yang dijasikan dalam setiap neraca. Untuk bagian utang, urutan ditentukan berdasarkan jatuh tempo pembayarannya. Utang yang paling dekat jatuh temponya akan disajikan pada urutan pertama utang perusahaan dalam neraca. Bagian modal disajikan tidak berdasarkan suatu kriteria tertentu, umumnya modal saham, baik saham preferen, dan saham biasa, ataupun saham perusahaan yang dibeli kembali oleh perusahaan akan disajikan pada urutan pertama. Kemudian laba yang ditahan ada pada urutan berikutnya.